Terkait Ponsel Xiaomi KW Mulai yang Beredar di Indonesia, General Manager Xiaomi South East Asia Steve Vickers telah mengetahui kasus tersebut, dan mengutarakan pendapatnya.
Menurut Steve, Xiaomi selalu menghimbau konsumen untuk membeli produk-produk Xiaomi, terutama ponsel, hanya melalui retailer resmi Xiaomi di Indonesia.
Menurut Steve, Xiaomi selalu menghimbau konsumen untuk membeli produk-produk Xiaomi, terutama ponsel, hanya melalui retailer resmi Xiaomi di Indonesia.
Untuk mengetahui keaslian suatu produk Xiaomi, Steve pun memberikan beberapa tips dan sarannya.
"Konsumen bisa mengidentifikasi produk itu asli atau palsu melalui sticker importir yang tertempel di pembungkus plastiknya," ujar Steve dalam keterangan tertulis yang diterima Tabloid Pulsa.
Selain itu, Steve menambahkan, terdapat juga kartu garansi dari Mi Indonesia dan lembaran yang berisi cara penggunaan yang berada di dalam kardus kemasan, dalam bahasa Indonesia.
Di Indonesia sendiri, Xiaomi bekerja sama dengan dua retailer resmi, yaitu Erajaya dan Trikomsel Oke dalam memasarkan produk-produknya.
Seperti diberitakan sebelumnya, blogger asal Surabaya, Prasetyo Herfianto menemukan smartphone Xiaomi Mi4 palsu yang didapatkan dari salah satu situs marketplace lokal di Indonesia.
Saat memegangnya pertama kali, Mi4 "aspal" tersebut memiliki bentuk kemiripan yang tinggi dengan Mi4 asli. Skor Antutu dan CPU-Z juga menunjukkan spesifikasi yang tinggi, layaknya Mi4 dengan RAM 3 GB dan CPU Qualcomm.
Namun setelah di-reset dan dilakukan pengujian ulang, spesifikasi yang muncul justru lebih rendah dari sebelumnya, seperti RAM 1 GB, CPU Mediatek, logo Nvidia, serta sensor-sensor yang tidak lengkap dan tidak kompatibel dengan chipset-nya.
"Saya nggak ngerti gimana cara kerja software-nya bisa menipu seperti itu, baru ketahuannya setelah di-reset," terang Prasetyo kepada Tabloid Pulsa.
Ia pun sebelumnya mengetahui bahwa Mi4 tidak masuk secara resmi lewat distributor Indonesia. Ia pun maklum jika pihak Xiaomi Indonesia tidak memberikan tanggapan atas kejadian yang dialaminya itu.
0 komentar:
Posting Komentar