Mengenal Lebih Dalam Tentang "RAM dan ROM Android" Pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagian memori. Nah, memori pada perangkat baik itu PC, laptop atau smartphone sebenarnya terbagi 2 yaitu RAM dan ROM. Pada smartphone, ROM itu biasanya terbagi menjadi 2 yaitu memori internal (internal ROM) dan memori eksternal (external ROM) yang dalam bentuk fisiknya biasanya kartu microSD.
RAM
RAM yang merupakan singkatan dari ‘Random Access Memory’. Hardware satu ini dapat disebut memori yang sifatnya hanya sementara. RAM diukur dalam besaran megabyte hingga Gigabyte.
RAM pada dasarnya merupakan suatu tempat yang berisikan data aplikasi yang sedang dioperasikan. Karena sifatnya yang hanya sementara, data pada RAM akan hilang apabila perangkat atau smartphone dimatikan. RAM dapat juga disebut memori volatile yang artinya data dalam RAM tidak ditulis permanen. Selain itu RAM membutuhkan aliran listrik untuk menyimpan data.
ROM
ROM adalah singkatan dari ‘Read Only Memory’. ROM merupakan jenis memori yang hanya bisa dibaca dan tidak bisa diisi atau ditulisi data. Pengisian data tersebut harus dilakukan dengan menggunakan proses khusus.
Jenis data pada ROM adalah jenis memori non volatile, artinya data dalam ROM secara permanen tertulis dan tidak terhapus ketika Anda mematikan perangkat.
RAM yang merupakan singkatan dari ‘Random Access Memory’. Hardware satu ini dapat disebut memori yang sifatnya hanya sementara. RAM diukur dalam besaran megabyte hingga Gigabyte.
RAM pada dasarnya merupakan suatu tempat yang berisikan data aplikasi yang sedang dioperasikan. Karena sifatnya yang hanya sementara, data pada RAM akan hilang apabila perangkat atau smartphone dimatikan. RAM dapat juga disebut memori volatile yang artinya data dalam RAM tidak ditulis permanen. Selain itu RAM membutuhkan aliran listrik untuk menyimpan data.
ROM
ROM adalah singkatan dari ‘Read Only Memory’. ROM merupakan jenis memori yang hanya bisa dibaca dan tidak bisa diisi atau ditulisi data. Pengisian data tersebut harus dilakukan dengan menggunakan proses khusus.
Jenis data pada ROM adalah jenis memori non volatile, artinya data dalam ROM secara permanen tertulis dan tidak terhapus ketika Anda mematikan perangkat.
Fungsi RAM dan ROM
RAM berfungsi untuk menangani atau menjalankan beragam perintah (multitasking) aplikasi yang sedang dijalankan. Analoginya, semakin besar kapasitas RAM maka semakin banyak data dapat disimpan dan semakin banyak multitasking serta semakin cepat dalam menjalankan fitur atau sistem tertentu. Berbeda dengan komputer, RAM pada smartphone tidak dapat diperbesar, ditambah atau diganti.
Sedangkan fungsi ROM adalah sebagai media tempat menyimpan data-data internal yang digunakan untuk menaruh sistem operasi beserta seluruh sistem-sistem yang ada didalamnya.
RAM bukan diperuntukkan menyimpan aplikasi, namun membantu prosesor dalam melangsungkan eksekusi. Secara awam dapat dikatakan bahwa prosesor tidak dapat melakukan pembacaan data langsung ke ROM.
RAM berfungsi untuk menangani atau menjalankan beragam perintah (multitasking) aplikasi yang sedang dijalankan. Analoginya, semakin besar kapasitas RAM maka semakin banyak data dapat disimpan dan semakin banyak multitasking serta semakin cepat dalam menjalankan fitur atau sistem tertentu. Berbeda dengan komputer, RAM pada smartphone tidak dapat diperbesar, ditambah atau diganti.
Sedangkan fungsi ROM adalah sebagai media tempat menyimpan data-data internal yang digunakan untuk menaruh sistem operasi beserta seluruh sistem-sistem yang ada didalamnya.
RAM bukan diperuntukkan menyimpan aplikasi, namun membantu prosesor dalam melangsungkan eksekusi. Secara awam dapat dikatakan bahwa prosesor tidak dapat melakukan pembacaan data langsung ke ROM.
Itulah sebabnya ukuran RAM tidak sebesar ROM. Saat bekerja prosesor memindahkan data yang diperlukan ke RAM, data yang berada pada RAM inilah yang dapat dibaca dan dimanipulasi secara langsung olah prosesor.
Jadi seandainya terdapat aplikasi sebesar 1GB (1000MB) di ROM, dan pada saat itu tersedia ruang kosong di RAM 100MB, maka untuk membaca aplikasi tersebut prosesor harus mengangkut data dari ROM sebanyak 10x, untuk dapat membaca keseluruhan aplikasi.
Nah, bila ruang kosong di RAM sebesar 250MB, maka untuk membaca keseluruhan data sebesar 1GB dari ROM, prosesor hanya perlu memerintahkan RAM untuk melakukan pengambilan sebanyak 4x saja.
Makin sedikit usaha pengambilan data dari ROM ke prosesor dengan perantaraan RAM tadi maka jelas makin sedikit juga waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi sebuah aplikasi. Jadi dengan kata lain, semakin besar ukuran RAM, maka akan semakin cepat kinerja smartphone-nya. Fungsi lain dari RAM adalah sebagai ruang penyimpanan hasil olah data sementara saat eksekusi program dilakukan. Demikian juga untuk eksekusi jenis lain, data hasil eksekusi akan diletakkan di RAM, sampai ada perintah untuk memindahkan data dari RAM ke ROM.
Jadi seandainya terdapat aplikasi sebesar 1GB (1000MB) di ROM, dan pada saat itu tersedia ruang kosong di RAM 100MB, maka untuk membaca aplikasi tersebut prosesor harus mengangkut data dari ROM sebanyak 10x, untuk dapat membaca keseluruhan aplikasi.
Nah, bila ruang kosong di RAM sebesar 250MB, maka untuk membaca keseluruhan data sebesar 1GB dari ROM, prosesor hanya perlu memerintahkan RAM untuk melakukan pengambilan sebanyak 4x saja.
Makin sedikit usaha pengambilan data dari ROM ke prosesor dengan perantaraan RAM tadi maka jelas makin sedikit juga waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi sebuah aplikasi. Jadi dengan kata lain, semakin besar ukuran RAM, maka akan semakin cepat kinerja smartphone-nya. Fungsi lain dari RAM adalah sebagai ruang penyimpanan hasil olah data sementara saat eksekusi program dilakukan. Demikian juga untuk eksekusi jenis lain, data hasil eksekusi akan diletakkan di RAM, sampai ada perintah untuk memindahkan data dari RAM ke ROM.
3 Jenis RAM
Pada perangkat Android, jenis RAM yang digunakan cukup beragam. Berikut ini adalah 3 jenis RAM yang umum digunakan pada perangkat Android.
1. LPDDR2
Jenis RAM ini tidak kompatibel dengan SDRAM DDR1 dan DDR2 tetapi dapat mengakomodosi keduanya. Status Low Power sebenarnya hampir sama dengan LPDDR standar dengan beberapa tambahan fitur baru. Namun LPDDR2 menawarkan efisiensi daya yang lebih baik dari LPDDR1. Contoh smartphone yang menggunakan RAM jenis LPDDR2 adalah Sony Xperia L, Asus Zenfone 5, dan OnePlus One.
2. LPDDR3
LPDDR3 merupakan kependekan dari Low Power Data Rate 3. Jenis RAM ini hadir dalam beberapa pilihan model, di antaranya adalah LPDDR3 6 GB yang belum lama ini diperkenalkan oleh Samsung, LPDDR3 SDRAM 4GB, LPDDR3 3GB, dan masih banyak lagi. LPDDR3 diperkenalkan pertama kali pada tahun 2012.
Jenis RAM ini lebih baik daripada LPDDR2 dalam hal bandwidth, efisiensi daya, memori density, dan data rate yang lebih tinggi. Jenis RAM ini juga sudah menggunakan beberapa teknologi baru seperti ODT, Command/Address Training, Low I/O capactive, dan write leveling. Sayangnya jenis RAM ini belum dilengkapi dengan flash memory command. Gadget Android yang menggunakan RAM LPDDR 3 antara lain adalah HTC One M8, Nexus 10 dan Samsung Galaxy S4
3. LPDDR4
Ini adalah jenis RAM generasi terbaru untuk perangkat smartphone dan tablet. Jenis RAM ini menawarkan banyak perubahan dan dilengkapi dengan beberapa fitur baru yang lebih menarik untuk memberikan perubahan yang mumpuni. Salah satu pabrikan yang sudah memproduksi RAM LPDDR4 adalah Samsung. Perusahaan tersebut baru – baru ini telah memproduksi RAM berkapasiats 8 GB LPDDR4 yang menjadi standar baru untuk laju data yang lebih cepat dan hemat daya.
Jenis RAM ini 40 persen lebih hemat daya dibandingkan LPDDR 3 dengan jumlah RAM yang sama. Memori RAM ini lebih cocok untuk mendukung gadget yang mampu merekam video beresolusi 4K dan memotret dengan kamera beresolusi 20 mp ke atas. Bandwidth yang disediakan juga lebih besar dengan I/O data rate hingga 3200 Mbps yang dua kali lebih besar dari DDR3 RAM yang digunakan pada desktop. Perangkat Android yang akan menggunakan jenis RAM ini adalah Samsung Galaxy S6. Sedangkan smartphone yang sudah menggunakan jenis RAM ini adalah Xiaomi Mi Note Pro dan LG G Flex 2.
3 Jenis ROM
Bila berbicara ROM, sebenarnya tidak hanya sekedar hardware tetapi juga software. Tidak seperti kebanyakan Operating System pada desktop, format install mobile OS pada perangkat mobile dapat ditemukan dalam berbagai jenis ROM. ROM ini dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu Stock ROMs, Manufacturer (Carrier Stock ROM) dan Custom ROM.
1. Stock ROMs
Jenis ROM ini adalah OS asli dari pengembang yang masih dalam bentuk default, belum mengalami modifikasi. Stock ROM berisi tampilan dan fungsi standar pabrik dan belum ada perubahan yang ditambahkan oleh pengembang lain. Contoh dari Stock ROM dapat Anda temukan pada perangkat Apple iOS dan Palm’s WebOS dimana pengembang software dan perangkat mobile adalah satu perusahaan.
2. Manufacturer atau Carrier Stock ROM
Jenis ROM yang satu ini adalah stock Rom yang telah mengalami perubahan oleh pabrikan ponsel atau operator jaringan. Perubahan ini seringnya merupakan tambahan pada tampilan, aplikasi custom dari pabrikan ponsel atau operator jaringan, dan yang paling penting adalah bentuk restriksi tertentu yang dibuat oleh pihak pabrikan ponsel atau operator seluler, seperti pembatasan area penggunaan dan lain-lain. Contoh dari jenis ROM ini bisa Anda temukan pada kebanyakan perangkat Android dan Symbian, serta beberapa perangkat Windows Phone 7.
3. Custom ROM
Meskipun semua perangkat yang dijual berisi dua jenis ROM diatas, tetapi kustomisasi ROM tidak berhenti disini. Pengguna atau umumnya pengembang Independen yang gemar untuk mengkustomisasi ROM pada perangkat mereka sering untuk merilis hasil modifikasi diluar standar tersebut, dan menghasilkan yang umum disebut custom ROM. Google dengan OS miliknya yang berkonsep open-source menjadi contoh yang bagus dimana Anda bisa menemukan banyak custom ROM Android.
Pada perangkat Android, jenis RAM yang digunakan cukup beragam. Berikut ini adalah 3 jenis RAM yang umum digunakan pada perangkat Android.
1. LPDDR2
Jenis RAM ini tidak kompatibel dengan SDRAM DDR1 dan DDR2 tetapi dapat mengakomodosi keduanya. Status Low Power sebenarnya hampir sama dengan LPDDR standar dengan beberapa tambahan fitur baru. Namun LPDDR2 menawarkan efisiensi daya yang lebih baik dari LPDDR1. Contoh smartphone yang menggunakan RAM jenis LPDDR2 adalah Sony Xperia L, Asus Zenfone 5, dan OnePlus One.
2. LPDDR3
LPDDR3 merupakan kependekan dari Low Power Data Rate 3. Jenis RAM ini hadir dalam beberapa pilihan model, di antaranya adalah LPDDR3 6 GB yang belum lama ini diperkenalkan oleh Samsung, LPDDR3 SDRAM 4GB, LPDDR3 3GB, dan masih banyak lagi. LPDDR3 diperkenalkan pertama kali pada tahun 2012.
Jenis RAM ini lebih baik daripada LPDDR2 dalam hal bandwidth, efisiensi daya, memori density, dan data rate yang lebih tinggi. Jenis RAM ini juga sudah menggunakan beberapa teknologi baru seperti ODT, Command/Address Training, Low I/O capactive, dan write leveling. Sayangnya jenis RAM ini belum dilengkapi dengan flash memory command. Gadget Android yang menggunakan RAM LPDDR 3 antara lain adalah HTC One M8, Nexus 10 dan Samsung Galaxy S4
3. LPDDR4
Ini adalah jenis RAM generasi terbaru untuk perangkat smartphone dan tablet. Jenis RAM ini menawarkan banyak perubahan dan dilengkapi dengan beberapa fitur baru yang lebih menarik untuk memberikan perubahan yang mumpuni. Salah satu pabrikan yang sudah memproduksi RAM LPDDR4 adalah Samsung. Perusahaan tersebut baru – baru ini telah memproduksi RAM berkapasiats 8 GB LPDDR4 yang menjadi standar baru untuk laju data yang lebih cepat dan hemat daya.
Jenis RAM ini 40 persen lebih hemat daya dibandingkan LPDDR 3 dengan jumlah RAM yang sama. Memori RAM ini lebih cocok untuk mendukung gadget yang mampu merekam video beresolusi 4K dan memotret dengan kamera beresolusi 20 mp ke atas. Bandwidth yang disediakan juga lebih besar dengan I/O data rate hingga 3200 Mbps yang dua kali lebih besar dari DDR3 RAM yang digunakan pada desktop. Perangkat Android yang akan menggunakan jenis RAM ini adalah Samsung Galaxy S6. Sedangkan smartphone yang sudah menggunakan jenis RAM ini adalah Xiaomi Mi Note Pro dan LG G Flex 2.
3 Jenis ROM
Bila berbicara ROM, sebenarnya tidak hanya sekedar hardware tetapi juga software. Tidak seperti kebanyakan Operating System pada desktop, format install mobile OS pada perangkat mobile dapat ditemukan dalam berbagai jenis ROM. ROM ini dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu Stock ROMs, Manufacturer (Carrier Stock ROM) dan Custom ROM.
1. Stock ROMs
Jenis ROM ini adalah OS asli dari pengembang yang masih dalam bentuk default, belum mengalami modifikasi. Stock ROM berisi tampilan dan fungsi standar pabrik dan belum ada perubahan yang ditambahkan oleh pengembang lain. Contoh dari Stock ROM dapat Anda temukan pada perangkat Apple iOS dan Palm’s WebOS dimana pengembang software dan perangkat mobile adalah satu perusahaan.
2. Manufacturer atau Carrier Stock ROM
Jenis ROM yang satu ini adalah stock Rom yang telah mengalami perubahan oleh pabrikan ponsel atau operator jaringan. Perubahan ini seringnya merupakan tambahan pada tampilan, aplikasi custom dari pabrikan ponsel atau operator jaringan, dan yang paling penting adalah bentuk restriksi tertentu yang dibuat oleh pihak pabrikan ponsel atau operator seluler, seperti pembatasan area penggunaan dan lain-lain. Contoh dari jenis ROM ini bisa Anda temukan pada kebanyakan perangkat Android dan Symbian, serta beberapa perangkat Windows Phone 7.
3. Custom ROM
Meskipun semua perangkat yang dijual berisi dua jenis ROM diatas, tetapi kustomisasi ROM tidak berhenti disini. Pengguna atau umumnya pengembang Independen yang gemar untuk mengkustomisasi ROM pada perangkat mereka sering untuk merilis hasil modifikasi diluar standar tersebut, dan menghasilkan yang umum disebut custom ROM. Google dengan OS miliknya yang berkonsep open-source menjadi contoh yang bagus dimana Anda bisa menemukan banyak custom ROM Android.
ada Dalam kasus closed-source ROM seperti iOS dan Windows Phone dimana kustomisasi OS hampir tidak bisa dilakukan, masih banyak pengembang independen yang merilis custom ROM dilengkapi dengan tools yang menyediakan fungsi dan fitur lebih daripada stock ROM kedua kedua OS tersebut. Dan nyatanya pengembangan custom ROM dari closed-source iOS dan Windows Phone mengarah pada terbentuknya komunitas besar pengembang independen, seperti forum XDA-Developers.
Android dengan sistem open source membuatnya lebih bebas untuk diutak-atik oleh siapapun. Dan karea itu, custom ROM Android tersedia banyak di internet untuk kustomisasi (oprek) perangkat Android.
Sebelum Anda mulai mengoprek ROM Android, sebaiknya Anda mengetahui lebih dahulu kelebihan dan kekurangan stock ROM dan custom ROM untuk memutuskan ROM mana yang terbaik untuk karakter penggunaan smartphone Anda. Apabila Anda memutuskan untuk mencoba custom ROM, masalah selanjutnya adalah memilih satu custom ROM Android terbaik dari ribuan yang ada. Ada 2 nama custom ROM yang cukup diakui yaitu CyanogenMOD dan MIUI.
Android dengan sistem open source membuatnya lebih bebas untuk diutak-atik oleh siapapun. Dan karea itu, custom ROM Android tersedia banyak di internet untuk kustomisasi (oprek) perangkat Android.
Sebelum Anda mulai mengoprek ROM Android, sebaiknya Anda mengetahui lebih dahulu kelebihan dan kekurangan stock ROM dan custom ROM untuk memutuskan ROM mana yang terbaik untuk karakter penggunaan smartphone Anda. Apabila Anda memutuskan untuk mencoba custom ROM, masalah selanjutnya adalah memilih satu custom ROM Android terbaik dari ribuan yang ada. Ada 2 nama custom ROM yang cukup diakui yaitu CyanogenMOD dan MIUI.
0 komentar:
Posting Komentar